HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS DENGAN MOTIVASI MENGEKSPRESIKAN PRASANGKA DI MEDIA SOSIAL

Abstract
Internet semakin banyak digunakan masyarakat untuk mengakses media sosial karena menawarkan kemudahan bagi masyarakat dalam berbagai aspek. Namun di sisi lain, terdapat dampak negatif dari kemudahan mengakses dan menyebarkan informasi dengan penggunaan internet yaitu makin meningkatnya konten berisi ujaran kebencian dengan konten SARA. Aktivitas penyebaran ujaran kebencian sendiri merupakan tindakan mengekspresikan prasangka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan orientasi religius dengan motivasi mengekspresikan prasangka di media sosial. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 258 remaja akhir berumur 18-22 tahun, dan pengguna media sosial aktif, diperoleh dengan menggunakan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Alat ukur yang digunakan yaitu Religiousity Orientation Scale-Revised untuk mengukur orientasi religius dimensi intrinsik dan ekstrinsik dan Motivation Express to Prejudice untuk mengukur motivasi mengekpresikan prasangka. Kedua alat ukur ini memiliki derajat reliabilitas yang baik. Dari hasil pengolahan data menggunakan korelasi Pearson, ditemukan bahwa kedua dimensi orientasi religius berkorelasi signifikan dengan motivasi mengekspresikan prasangka. Pada dimensi orientasi religius intrinsik (r = 0,139, p< 0,05) dan pada dimensi orientasi religius ekstrinsik (r = 0,263, p< 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk bagaimana bersikap di media sosial agar terhindar dari prasangka yang dapat menimbulkan berbagai konflik.