Pendekatan Penginjilan Kontekstual Kepada Masyarakat Baliem Papua

Abstract
Studi ini memperlihatkan adanya nilai-nilai budaya dan konsep worldview masyarakat Baliem yang “relatif dekat”, yaitu kepercayaan kepada Walhowak atau Nyopase Kain atau Elalin Walhasikhe, konsep cargo cults berupa pengharapan situasi ideal masa depan dalam mitos Nabelan–Kabelan atau Nawulal-Hawulal atau Nabudlal-Habudlal atau Nabutal–Habutal atau Nanggonok-Kanggonok serta pengharapan oknum ideal masa depan dalam mitos Naruekul, serta sikap loyalitas kepada Ap Kain sebagai “kepala suku” akhuni Palim meke, sehingga dapat “dipertemukan” dengan nilai-nilai Injil melalui penggantian fungsi. Dengan demikian maka sangatlah memungkinkan untuk menentukan konsep pendekatan penginjilan kontekstual kepada mereka. This study demonstrates the existence of cultural values and the concept of the worldview of the “relatively close” Baliem society, which is the belief in Walhowak or Nyopase Kain or Elalin Walhasikhe, the concept of cargo cults in the hope of the ideal situation of the future in the myths of Nabelan-Kabelan, Nawulal-Hawulal, Nabudlal-Habudlal, Nabutal-Habutal or Nanggonok-Kanggonok, as well as the hope of the future ideal person in the myth of Naruekul, as well as the attitude of loyalty to Ap Kain as the “head of the tribe” akhuni Palim meke, so as to be "reunited" with the values of the gospel through functional replacement. Thus it is possible to determine an approach concept of contextual evangelism for them.