Pusat Kesehatan Mental Anak dan Remaja Korban Kekerasan dengan Pendekatan Healing Environment di Pekanbaru

Abstract
Fenomena kekerasan pada anak merupakan hal yang sangat memprihatinkan, terlihat dari kasus kekerasan pada anak yang meningkat setiap tahun di Indonesia, kekerasan yang terjadi meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual dan ekonomi yang berdampak pada kesehatan jiwa. Perlu adanya perlakuan khusus untuk melihat banyaknya korban kasus kekerasan pada anak di berbagai daerah. Di Provinsi Riau tingkat kasus kekerasan dari tahun 2012 - 2020 berjumlah 1225 kasus dan Kota Pekanbaru merupakan daerah penyumbang kasus kekerasan dengan total 713 kasus. Kasus kekerasan yang terjadi didominasi oleh kekerasan seksual, hal ini membuktikan masih rendahnya kesadaran masyarakat dan perlunya penanganan terutama bagi korban kekerasan yaitu anak, karena anak. Kesehatan mental sangat berpengaruh dalam optimalisasi perkembangannya terutama anak-anak korban kekerasan fisik dan psikis yang membutuhkan fasilitas dan pengobatan yang tepat. Hal inilah yang mendasari terciptanya Puskesmas Mental Anak sebagai wadah yang dapat menampung dan melayani kebutuhan kesehatan jiwa yang didalamnya terdapat fasilitas penyuluhan, sharing, relaksasi dan fasilitas pendukung lainnya. Perancangan ini menggunakan Healing Environment Approach yang mengedepankan prinsip penyembuhan sebagai penerapan desain, tidak hanya aspek fisik non fisik juga saling mempengaruhi dengan menciptakan suasana penyesuaian elemen desain yang memberikan rangsangan positif bagi panca indera sehingga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dalam proses penyembuhan. Hal inilah yang mendasari terciptanya Puskesmas Mental Anak sebagai wadah yang dapat menampung dan melayani kebutuhan kesehatan jiwa yang didalamnya terdapat fasilitas penyuluhan, sharing, relaksasi dan fasilitas pendukung lainnya. Perancangan ini menggunakan Healing Environment Approach yang mengedepankan prinsip penyembuhan sebagai penerapan desain, tidak hanya aspek fisik non fisik juga saling mempengaruhi dengan menciptakan suasana penyesuaian elemen desain yang memberikan rangsangan positif bagi panca indera sehingga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dalam proses penyembuhan. Hal inilah yang mendasari terciptanya Puskesmas Mental Anak sebagai wadah yang dapat menampung dan melayani kebutuhan kesehatan jiwa yang didalamnya terdapat fasilitas penyuluhan, sharing, relaksasi dan fasilitas pendukung lainnya. Perancangan ini menggunakan Healing Environment Approach yang mengedepankan prinsip penyembuhan sebagai penerapan desain, tidak hanya aspek fisik non fisik juga saling mempengaruhi dengan menciptakan suasana penyesuaian elemen desain yang memberikan rangsangan positif bagi panca indera sehingga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif dalam proses penyembuhan.