Abstract
Konservatisme sebagai suatu ideologi kembali mendapatkan perhatian dalam kehidupan bernegara masyarakat indonesia di beberapa tahun terakhir, hal ini disebabkan oleh adanya serangkaian pristiwa-pristiwa besar sehingga isu ideologi kembali mencuat kehadapan publik. Menyeruaknya isu ideologi dan keterlibatan framing media menyebabkan terbentuknya stigma negatif terhadap ideologi khususnya yang berlandaskan pada ajaran keislaman. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisa proses lahir dan berkembangnya konservatisme islam di Indonesia menggunakan pendekatan historis. Hasil telaah dan analisa ditemukan bahwa pengistilahan konservatisme akan selalu berkaitan dengan tradisionalitas masyarakat, namun perbedaan makna tradisional pada tiap-tiap negara akan menyebabkan terjadinya perbedaan bentuk-bentuk dari konservatisme. Makna tradisionalitas pada masayarakat indonesia lebih identik kepada golongan islam yang bila ditelusuri lebih jauh lagi, hal tersebut disebabkan oleh adanya propaganda Belanda untuk menciptakan rasa inferiority complex akibat adanya kekhawatiran terhadap terjadinya perlawan yang dimotori oleh golongan islam. Perjuangan islam untuk kembali menegakkan ajaran-ajaran keislaman ditengah kehidupan berbangsapun terus berlanjut dan berdinamika pasca Indonesia merdeka hingga kini dengan berbagai bentuk, salah satunya adalah partai politik yang menjadikan isyariat sebagai sine qua non dan raison d’ȇtre dari partai tersebut.