Abstract
Pengendalian kualitas merupakan kunci utama dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Bagi perusahaan dengan melakukan pengendalian kualitas diharapkan dapat meraih tujuan perusahaan terkait tingkat pendapatan perusahaan. Sesuai dengan laju pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan pembangunan industri yang meningkat setiap tahun. Maka kebutuhan komponen – komponen bangunan juga meningkat, Produk pelat dinding dan atap yang digunakan dalam berbagai keperluan kontruksi bangunan modern, seperti pada gedung, pabrik modern, building partition, clean room, cold room dan berbagai aplikasi lainnya pada bangunan saat ini. Produk yang dihasilkan oleh PT. BI adalah Panel Sandwich EPS (Expanded Polystyrene), di dalam proses produksinya masih terjadi cacat yang tinggi, sehingga perlu melakukan upaya perbaikan proses produksi. Hasil penelitian sebelumnya diperoleh nilai DPMO sebesar 6500 dan tingkat sigma sebesar 3,98. Hal ini belum mencapai target yang diharapkan yaitu 6 sigma. Pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah metode Six Sigma berdasarkan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control). Identifikasi cacat produksi terdiri dari tahap define meliputi pelat bending proses, pengeleman, pengepresan roll press dan cutting. Analisis dengan menggunakan diagram fishbone, FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) menunjukkan bahwa perlu adanya tindakan perbaikan dan diharapkan dapat meningkatkan performasi perusahaan. Usulan perbaikan kualitas dilakukan dengan merancang alat bantu dengan memasang plastik roll (pelapis laminating) dan penggantian roll press yang rusak. Hasil evaluasi terhadap implementasi usulan perbaikan menunjukkan nilai DPMO sebesar 3227 dan tingkat sigma menjadi 4,22.