Abstract
Pemberdayaan UMKM bisa menjadi salah satu jawaban untuk memeratakan tidak hanya pertumbuhan ekonomi tetapi juga pusat-pusat perputaran uang yang baru. Keuangan inklusif diusung untuk menjawab permasalah tersebut melalui pendalaman akses keuangan ke daerah-daerah terutama terhadap masyarakat menengah bawah. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah selaku perpanjangan tangan lembaga keuangan formal berusaha untuk menjadi intermediatory institution dalam mengimplementasikan keuangan inklusif yang bertujuan untuk memeratakan akses keuangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran Bank Pembiayaan Rakyat Syariah melakukan tugasnya dalam pembiayaan UMKM sebagai upaya untuk mencapai keuangan inklusif. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data kualitatif yang digunakan menggunakan teknik analisis Open Coding, Axial Coding dan Selective Coding. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan tiga indikator keuangan inklusif Bank Indonesia yaitu access, usage, dan quality menunjukkan bahwa Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sejauh ini telah berhasil menjaga dan meningkatkan kapasitasnya dalam memberikan akses, menyalurkan pembiayaan, dan rasio keuangan.