PERILAKU PETANI PADI ORGANIK TERHADAP RISIKO DI KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

Abstract
Desa ketapang terletak di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Petani di desa ini sebagian besar tergabung dalam Paguyuban Petani Al- Barokah yang menerapkan sistem pertanian padi organik. Usahatani padi organik di desa Ketapang, Kabupaten Semarang telah memberikan kesadaran akan pentingnyapertanian organik. Situasi ketadakpastian selalu terjadi dalam bidang pertanian, sehingga berakibat pada hasil yang tidak pasti pula. Fluktuasi hasil pertanian (produksi) dan fluktuasi harga yang menjadi sumber ketidakpastian di sektor pertanian. (Ningsih, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilakupetani terhadap risiko usahatani padi organik dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani terhadap risiko di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini 76 petani padi organik. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pemilihan lokasi penelitian secara purposive sampling dan pengambilan sampel dilakukan melalui simple random sampling. Metode analisis perilaku petani terhadap risiko menggunakan pendekatan fungsi produksi cobb Doughlas kemudian dianalisis dengan regresi linear berganda dan untuk mengukur perilaku petani terhadap risiko menggunakan metode Moscardy dan de Janvry. Analisis linear berganda digunakan untuk mengatahui faktor –faktor yang mempengaruhi perilaku petani terhadap risiko. Penelitian ini penting dilakukan agar petani melakukan pertimbangan dalam pengelolaan dan perencanan usahatani padi organik dimasa datang serta bagi instansi sebagai masukan dalam rangka kebijakan peningkatan produksi padi organik dan mengurangi risiko usahatani padi organik. Hasil penelitian menunjukan bahwa petani padi organik di Desa Ketapang Kecamatan susukan mayoritas 76 petani (100%) menghindari risiko atau menolak risiko (risk averter. Luas lahan dan pendapatan petani signifikan mempengaruhi perilaku petani terhadap risiko.