Abstract
Abstrak Pertemuan lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik membuat kondisi geologis Indonesia menjadi tidak stabil sehingga rawan terjadi gempa. Kabupaten Majene termasuk wilayah rawan gempa sehingga dianjurkan bangunan yang tahan gempa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengklasifikasikan jumlah rumah yang terdampak gempa serta penyebab tingginya tingkat kerusakan. Metode yang digunakan adalah metode survei dan wawancara. Proses survei dilakukan dengan mengamati rumah warga dan mengklasifikasikan tingkat kerusakan berdasarkan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Tim Balai Litbang Bahan & Struktur Bangunan Kementerisan PUPR tahun 2019 . Dari hasil survei diperoleh rumah rusak berat berjumlah 1.713, rusak sedang berjumlah 1.060 dan rusak ringan berjumlah 1.107. Dari hasil survei dan wawancara dipeoleh bahwa kondisi struktur bangunan rumah pada umumnya tidak sesuai dengan panduan pembangunan perumahan dan pemukiman oleh Tim Balai Litbang Bahan & Struktur Bangunan Kementerisan PUPR. 2016 yaitu tidak memiliki sloof, ring balok atau kolom sehingga mengakibatkan presentasi kerusakan rumah lebih tinggi.