Perbandingan Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit dan Daging Buah Sawo (Manilkara zapota) terhadap Kematian Nyamuk Aedes aegypti

Abstract
Demam berdarah merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang penyebarannya dilakukan oleh nyamuk Aedes aegypti. Upaya pemberantasan nyamuk Aedes aegypti khususnya pada fase larva dapat dilakukan dengan menggunakan larvasida yang berasal dari bahan alam. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai larvasida adalah buah sawo. Kulit dan daging buah sawo muda diketahui memiliki kandungan senyawa bioaktif yaitu tanin, flavonoid, dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas larvasida pada ekstrak kulit dengan ekstrak daging buah sawo muda terhadap kematian larva Aedes aegypti. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0 ppm (kontrol negatif), 2500 pp, 5000 ppm, 7500 ppm, 10000 ppm, 12500 ppm, 15000 ppm dan 20000 ppm. Sampel yang digunakan yaitu larva Aedes aegypti instar III sebanyak 10 larva dan diamati selama 24 jam dengan tiga kali pengulangan. Uji yang digunakan yaitu uji regresi dan uji perbedaan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa pengaruh pemberian ekstrak kulit buah sawo (54,7 %) lebih rendah dari ekstrak daging buah sawo (64,3 %) dalam membunuh larva uji. Hasil uji perbedaan pada konsentrasi selain 7500 ppm didapatkan nilai p < 0,05 hal ini menandakan terdapat perbedaan rata-rata kematian pada kelompokekstrak kulit dan daging buah sawo.