Produksi dan Kandungan Pb Selada (Lactuca sativa) pada Media Tailing Pasca Penambangan Timah

Abstract
Tailing bekas tambang timah umumnya mengandung pasir dan kuarsa yang cukup tinggi sehingga kapasitas sangga (buffer capacity) terhadap unsur-unsur hara sangat rendah. Dengan demikian diperlukan bahan pembenah (ameliorant) untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan melakukan pengujian pemberian lima jenis pupuk. Penelitian tentang budidaya tanaman pangan dan non pangan di lahan tailing timah di Bangka seperti tanaman kehutanan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan pakan telah dilakukan. Hasil penelitian umumnya menunjukkan penambahan bahan organik dengan berbagai jenis dan mampu memperbaiki ketahanan tanaman yang ditumbuhkan pada cekaman dilahan tailing timah, tetapi belum menjelaskan keberadaan logam berat dalam jaringan tanaman tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi serta kandungan Pb selada yang ditumbuhkan di media tailing pasca tambang timah dengan penambahan berbagai jenis pupuk. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat tingkat perlakuan jenis pupuk yang diulang sebanyak enam kali. Jenis perlakuan pupuk adalah : jenis 1 (NPK (15:15:15)), jenis 2 (kompos), jenis 3 (Kapur+NPK) dan Jenis 4 (kompos+NPK). Pertumbuhan selada menggunakan media tailing terbaik diperoleh pada perlakuan jenis 4 ( pupuk kompos yang disertai dengan pupuk NPK). Kandungan Pb pucuk selada meningkat mengikuti peningkatan pertumbuhan tanaman akibat pemupukan. Selada dengan perlakuan kompos yang disertai dengan pupuk NPK mempunyai kandungan Pb tertinggi, tetapi kandungan Pb akar tidak mengikuti kecenderungan pertumbuhan akibat pemupukan.