Abstract
Kerusakan lingkungan telah menjadi masalah bersama umat manusia yang perlu mendapat perhatian serius, terutama dari orang percaya yang harusnya dapat menemukan dasar Alkitab mengenai apa yang harus dilakukan dalam upaya pelestarian lingkungan. Dalam status dan fungsinya diciptakan oleh Allah, manusia tidak hanya menjadi citra Allah, tetapi juga sebagai rekan sekerja Allah. Dalam Kejadian 2:15, Taman Eden sebagai representasi habitat manusia kala itu, disediakan oleh Allah untuk kepentingan manusia, yaitu dengan cara manusia mengusahakan dan memelihara Taman Eden tersebut. Oleh sebab itu, dalam upaya mencari dasar teologis mengenai peran orang percaya dalam mengupayakan kelestarian lingkungan, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai makna kata mengusahakan dan memelihara Taman Eden melalui metode eksegesa. Penulis melakukan analisis terhadap kata kerja tesebut, kemudian melengkapinya dengan sebuah tafsiran yang didapat dari berbagai sumber yang bekaitan dengan nats Kejadian 2:15. Hasilnya adalah temuan teologis yang menghasilkan konsep tentang pelayanan dan tanggung jawab orang percaya terhadap lingkungan.