Pemanfaatan Abu Ampas Tebu dan Abu Sekam Padi Sebagai Pozzolan dengan Agregat Kasar Batu Skoria pada Beton Ringan Struktural

Abstract
Study ini membandingkan kuat hancur, berat volume antara beton ringan dengan beton dengan mengganti sebagian semen (PC) dengan limbah pertanian. Limbah pertanian yang dimaksud adalah sekam padi dan ampas tebu. Penggunaan limbah pertanian tersebut sebaga material pengganti semen dikarenakan mempunyai sifat pozzolan yang cukup tinggi. Pemakaian limbah pertanian ini dengan membakar ampas tebu dan sekam padi dengan suhu tertentu sehingga menjadi abu. Limbah tebu diambil dari Pabrik Gula Prajekan Bondowoso, dibakar dengan suhu 8000C selama 8 jam. Limbah Padi diambil dari limbah Pabrik Padi di Kalisat Jember, dibakar dengan suhu 8500C selama 45 menit. Kandungan silika dari hasil pembakaran tersebut masing-masing sebesar 59,5% dan 79,5% . Prosentase pengganti sebagian PC sebesar 5%, 10%, 15% dan 20%, dengan perbandingan campuran abu ampas tebu (AAT) dan abu sekam padi (ASP) adalah 1:1. Pengujian dilakukan pada umur 28 hari dengan bentuk benda uji silender berukuran 10x20 cm. Hasil kuat hancur tertinggi pada benda uji dengan subsitusi PC sebesar 5% dan berat volume yang terendah pada benda uji dengan pengantian semen sebesar 20%. Effect of Cement Substitution with Agricultural Waste on Lightweight Structural ConcreteThis study compares the shattering strength, volume weight between lightweight concrete and concrete by replacing part of the Portland cement (PC) with agricultural waste. The agricultural waste in question is rice husk and sugarcane bagasse. The use of agricultural waste is as a substitute for cement because it has quite high pozzolanic properties. Use of this agricultural waste by burning sugarcane bagasse and rice husk with a certain temperature so that it becomes ash. Sugarcane waste is taken from Bondowoso Prajekan Sugar Mill, burned at 8000C for 8 hours. Rice waste is taken from the rice factory waste in Kalisat Jember, burned at 8500C for 45 minutes. The silica content of the combustion products was 59.5% and 79.5%, respectively. The percentage of partial PC replacement is 5%, 10%, 15%, and 20%, with a ratio of bagasse ash (BA) to rice husk ash (RHA) is 1: 1. The test was carried out at 28 days in the form of a 10 x 20 cm slender test object. The highest yield of crushing strength in specimens with PC substitution of 5% and the lowest volume weight in specimens with cement replacement of 20%.