Intensi Melukai Diri Remaja Ditinjau Berdasarkan Pola Komunikasi Orang Tua

Abstract
Adolescents’ tendency of self-harming continues to increase both quantitatively and qualitatively. Self-harming denotes one of the self-defence strategies to reduce psychological pain, in an attempt of individuals to regain homeostatic emotion. One factor that causes self-harming is the lack of effective communication between adolescents and their parents. Parents themselves oftentimes use various communication patterns, be they consensual, pluralistic, protective, or laissez-faire. The purpose of this study was to examine the impact of such differences in parental communication patterns on self-harming intentions among adolescents. Participants were 103 adolescents drew from an accidental sampling technique. The results showed that parental communication patterns significantly affected adolescents’ self-harming intensions. Kecenderungan remaja melukai diri terus meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perilaku melukai diri merupakan salah satu bentuk strategi perlindungan diri untuk membantu mengurangi rasa sakit psikologis, sebagai upaya individu untuk mendapatkan kembali keseimbangan emosional. Salah satu faktor yang menyebabkan perilaku melukai diri adalah kurang efektifnya komunikasi antara remaja dan orang tua mereka. Orang tua biasanya menerapkan pola komunikasi yang berbeda-beda, mulai dari pola komunikasi yang bersifat konsensual, pluralistik, protektif ataupun laissez-faire. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pola komunikasi orang tua yang berbeda-beda tersebut terhadap intensi melukai diri pada remaja. Partisipan adalah 103 remaja yang diperoleh atas dasar sampling aksidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pola komunikasi orang tua berpengaruh secara signifikan terhadap intensi melukai diri pada remaja.