Abstract
Beragam konflik telah tercatat dalam perjalanan panjang sejarah agama manusia. Dalam konteks Indonesia juga telah terjadi sederetan konflik yang mengatasnamakan agama sepanjang sejarah kehidupan bernegara. Konflik tersebut tidak hanya terjadi antara pemeluk agama yang berbeda, tetapi juga antara pemeluk agama yang sama. Dengan mengikuti teori fungsionalisme konflik serta meminjam contoh kasus konflik agama dalam artikel John Bowen, saya mencoba menyampaikan empat hal : Pertama, konflik dalam kehidupan beragama adalah suatu keniscayaan. Kedua, konflik yang terjadi antara pemeluk agama yang sama disebabkan oleh perbedaan penafsiran terhadap ritual agama. Ketiga, ritual agama tidak hanya memiliki aspek religius semata, tetapi juga aspek sosial-politik. Keempat, konflik keagamaan memiliki fungsi tertentu bagi masyarakat.