KAJIAN PENATAAN RUANG DAN PENGGUNAAN MATERIAL PADA BANGUNAN PENGASAPAN IKAN (STUDI KASUS: SENTRA PENGASAPAN IKAN BANDARHARJO)

Abstract
Bangunan pengasapan ikan merupakan salah satu bangunan industri rumah tangga yang banyak terdapat di Indonesia,salah satunya di Semarang. Di Semarang sendiri bangunan pengasapan ikan berada di kawasan sentra pengasapanikan di Bandarharjo, Semarang Utara. Pada kawasan sentra pengasapan ikan Bandarharjo, terdapat kuranglebih 35bangunan pengasapan ikan yang aktif melakukan kegiatan produksi ikan asap setiap harinya. Pembahasan mengenaibangunan pengasapan ikan ini akan difokuskan ke arah penataan ruang dan penggunaan material pada bangunanpengasapan ikan yang terdapat di sentra pengasapan ikan Bandarharjo. Mayoritas bangunan pengasapan ikan disentra pengasapan ikan Bandarharjo menggunakan kayu dan bambu sebagai material utama bangunan.Untuk materiallain yang digunakan adalah seng, GRC board dan plesteran yang diaplikasikan pada bagian dinding dan lantaibangunan pengasapan ikan. Sedangkan untuk tata ruang pada bangunan pengasapan ikan cukuplah sederhana, dimanatata ruang yang ada menyesuaikan alur proses yang terdapat dalam kegiatan produksi ikan asap. Melalui pengkajianmengenai penataan ruang dan penggunaan material pada bangunan pengasapan ikan ini didapatkan bahwasannya adabeberapa hal yang masih kurang dalam penataan ruang dan penggunaan material bangunan. Perlu ditingkatkannyakesadaran pelaku produksi ikan asap dan upaya dari pemerintah setempat untuk dapat bergerak bersama dalampeningkatan kualitas bangunan pengasapan ikan yang terdapat di sentra pengasapan ikan.