Abstract
The covid-19 Pandemic has impacted education in Indonesia. It causes the government to issue a policy, namely Distancing Learning. However, students have trouble doing the process of the policy. It is because the learning model is not completely child friendly. This manuscript aims to criticize the model of distancing learning and offer a new learning model that is needed to build the process of child-friendly education. This research uses a qualitative method by constructing the thought of Bell Hooks and Ralph W. Tyler about the curriculum and engaged pedagogy and analyzing the result of the interview with parents and students. The results show that PJJ needs a new learning model, which considers students' spirituality. Moreover, this manuscript points out that pedagogical-spiritual distancing learning is a child-friendly learning model.   Abstrak Pandemi Covid-19 memberi dampak pada sektor pendidikan di Indonesia yang mengharuskan pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun, peserta didik mengalami kendala dalam proses pelaksanaan kebijakan tersebut karena model pembelajaran yang tidak sepenuhnya ramah pada anak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkritisi model PJJ dan menawarkan sebuah model pembelajaran yang dibutuhkan untuk membangun proses pendidikan yang ramah anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengkonstruksi pemikiran Bell Hooks dan Ralph W. Tyler mengenai kurikulum dan engaged pedagogy, serta menganalisis hasil wawancara terhadap orang tua dan peserta didik yang menunjukkan perlunya model baru dalam PJJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PJJ membutuhkan sebuah model pembelajaran yang baru, yang mempertimbangkan aspek spiritualitas peserta didik. Tulisan ini pada akhirnya memperlihatkan bahwa PJJ yang pedagogis-spiritual merupakan sebuah tawaran model pembelajaran yang ramah anak di tengah pandemi Covid-19.