Induksi Resistensi Tanaman Krisan Terhadap Puccinia horiana P. Henn. Dengan Menggunakan Ekstrak Tanaman Elisitor

Abstract
Karat putih yang disebabkan oleh Puccinia horiana P. Henn merupakan penyakit yang paling penting pada tanaman krisan (Dendrathema grandiflora Tzvelev.). Serangan pada tanaman ini dapat menurunkan nilai komersial bunga hingga 100%. Induksi resistensi merupakan salah satu strategi untuk mengendalikan penyakit ini. Beberapa jenis tanaman elisitor, terbukti efektif meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan beberapa patogen. Tujuan penelitian ini ialah memperoleh minimal 2 (dua) spesies ekstrak tanaman yang efektif untuk menginduksi ketahanan tanaman krisan terhadap P. horiana, dan mendapatkan informasi kandungan asam salisilat pada tanaman krisan yang telah terinduksi oleh tanaman elisitor. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu di laboratorium dan rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Hias yang dilakukan pada Januari hingga Desember 2013. Tujuh tanaman elisitor yang duji ialah : daun tanaman Ivy (Hedera helix), batang tanaman wilow (Salix sp.), daun bunga pukul empat (M. jalapa), daun Phytholacca americana (anti viral), daun Kucubung (Datura suaveolens), daun pagoda (Clerodendron sp.), dan daun Laja (Alpinia galanga) yang masing-masing diencerkan 50% (100 g bagian bahan tananam digerus menggunakan mortal sampai halus, kemudian ditambah 100 ml bagian 0,01 M fosfat buffer pH 7,0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak batang Salix sp., dan daun C. japonicum efektif menginduksi ketahanan tanaman krisan terhadap P. horiana dengan persentase penekanan masing-masing mencapai 80,20 dan 75,46%. Kandungan asam salisilat pada tanaman krisan yang terinduksi efektif oleh tanaman elisitor pada krisan, masing-masing bervariasi antara 1853,93 - 3767,55 ppm.