Analisis Kualitatif Peran Ibu Terhadap Pencegahan COVID-19 Dan Pemberian Gizi Pada Masa Pandemi

Abstract
More than two million children suffer from malnutrition and more than 7 million children under the age of 5 suffer from stunted growth. Nutritional status is important as it is a risk factor for morbidity and mortality. The role of mothers is required to monitor the nutritional status of young children during the COVID-19 pandemic. This study aims to determine the role of mothers in monitoring the nutritional status of young children during the COVID-19 pandemic. In this study, a qualitative approach was used to describe maternal activities in monitoring infant nutritional status during the pandemic. Data collection was carried out through in-depth interviews using a questionnaire as an interview guide. The whistleblower research was conducted in Medan City with up to 4 people as an area with a high COVID-19 prevalence rate and with Sibolga City with up to 6 whistleblowers as a comparison city with a low COVID-19 prevalence in North Sumatra province. This study found that the whistleblowers still had not implemented the COVID-19 prevention protocol, e.g. B. by not cleaning items frequently touched with disinfectants because they did not have disinfectant, did not feel the need to be cleaned regularly and lacked knowledge. Most of the whistleblowers had given their young children balanced diets during the COVID-19 pandemic, but some of the whistleblowers found restrictions on eating vegetables and fruits. Abstrak Lebih dari dua juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari 7 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting. Status gizi penting karena merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian. Peran ibu dibutuhkan untuk memantau status gizi pada balita selama pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ibu terhadap pemantauan status gizi balita pada masa pandemi COVID-19. Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan oleh ibu dalam pemantauan status gizi bayi pada masa pandemi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan wawancara. Informan penelitian dilakukan pada Kota Medan sebanyak 4 orang sebagai daerah dengan tingkat penyebaran COVID-19 yang tinggi dan Kota Sibolga sebanyak 6 informan sebagai kota pembanding dengan penyebaran COVID-19 rendah di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menemukan bahwa informan masih belum menerapkan protokol pencegahan COVID-19 seperti tidak membersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan disinfektan dikarenakan tidak punya disinfektan, tidak merasa perlu untuk dibersihkan secara berkala, dan kurangnya pengetahuan. Sebagian besar informan sudah memberi balita makanan gizi seimbang di masa pandemi COVID-19 tetapi ditemukan keterbatasan dalam konsumsi sayur dan buah pada beberapa informan.