Bermain aplikasi gadget berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa pada balita

Abstract
LATAR BELAKANGGadget merupakan salah satu media informasi dan teknologi yang berkembang pesat dan telah membuat penggunanya menjadi ketergantungan, bahkan balita. Penggunaan gadget secara berlebihan dan tidak tepat dapat menimbulkan dampak berupa keterlambatan bicara atau bahasa. Di Indonesia jumlah keterlambatan bicara dan bahasa pada balita mencapai 10%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan gadget dengan keterlambatan perkembangan aspek bicara dan bahasa pada balita. METODEPenelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional terhadap 100 responden yang memenuhi kriteria inkulsi maupun eksklusi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner intensitas penggunaan gadget dan kuesioner pra skrining perkembangan pada bulan Oktober–Desember 2019 di TK Kelurahan Tomang, Jakarta Barat. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan yang digunakan pHASILDengan total 100 responden, didapatkan 18 orang (18%) intensitas penggunaan gadget rendah, 29 orang (29%) intensitas penggunaan gadget sedang dan 53 orang (53%) dengan intensitas penggunaan gadget tinggi. Responden dengan keterlambatan perkembangan aspek bicara dan bahasa sebanyak 39 orang (39%) dan 61 orang (61%) lainnya tidak mengalami keterlambatan perkembangan aspek bicara dan bahasa. Hasil analisis Chi-square menunjukkan hubungan intensitas penggunaan gadget dengan keterlambatan perkembangan aspek bicara dan bahasa pada balita memiliki nilai signifikansi (p=0.002). KESIMPULANIntensitas penggunaan gadget berhubungan dengan keterlambatan perkembangan aspek bicara dan bahasa pada balita.