PENETAPAN KADAR KALIUM, KALSIUM, DAN NATRIUM PADA DAUN KUCAI (Allium schoenoprasum L.) SEGAR DAN DIREBUS SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Abstract
Kucai (Allium schoenoprasum, L.) adalah tanaman yang berumur panjang (perrenial) yang sangat mudah tumbuh. Tanaman ini dikenal sebagai sayuran dari keluarga Liliaceae. Secara tradisional, kucai digunakan sebagai obat anti hipertensi dan peluruh batu ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui perbedaan kandungan kalium, kalsium, dan natrium pada kucai yang segar dan direbus. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah secara spektrofotometri serapan atom yang dilakukan pada panjang gelombang 766,5 nm , 422,7 nm, dan 589,0 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar kalium pada daun kucai segar sebesar (321,1147±0,9891) mg/100 g dan pada daun kucai rebus sebesar (169,2157±1,9352) mg/100 g. Kadar kalsium pada daun kucai segar sebesar (47,4054±0,7960) mg/100 g dan pada daun kucai rebus sebesar (43,8424±0,1995) mg/100 g. Kadar natrium pada daun kucai segar sebesar (10,0729±0,0619) mg/100 g sedangkan pada daun kucai rebus sebesar (4,2025±0,0564) mg/100 g. Sedangkan persentase penurunan kadar mineral setelah direbus untuk kalium adalah 47,30%, untuk kalsium sebesar 7,52%, dan untuk natrium sebesar 58,28 %.Secara statistik uji beda rata-rata kandungan kalium, kalsium, dan natrium antara daun kucai segar dan rebus dengan menggunakan distribusi F, menyimpulkan bahwa kandungan kalium, kalsium, dan natrium pada daun kucai segar lebih tinggi secara signifikan dari daun kucai rebus.