Abstract
Kelompok difabel yang diberdayakan di Batik Ciprat Rumah Kinasih memiliki komunikasi dan faktor penghambat dalam proses komunikasi. Penelitian ini menggunakan paradigma atau pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan menetapkan sejumlah informan dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses komunikasi yang dilakukan oleh pegawai difabel menggunakan model Schramm dan model komunikasi Interaksional, dengan menerapkan pola Komunikasi Sirkular. Bentuk proses komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi interpersonal dengan mengacu pada tidak adanya batasan dalam berkomunikasi. Pendamping di UKM Batik Ciprat Rumah Kinasih saat berkomunikasi dengan karyawan difabel di UKM Batik Ciprat Rumah Kinasih, meski harus berusaha lebih keras dari yang lain. Karyawan penyandang disabilitas mengirimkan pesan (berupa simbol baik dengan bahasa isyarat, gerak bibir dan gestur), kemudian pemilik dan pengelola menerima pesan sebaik mungkin yang dapat dipahami, pemilik dan pengelola mengirimkan pesan kembali (dalam bentuk simbol baik dengan bahasa isyarat, bibir dan gestur), pegawai difabel menerimanya kembali dan memahaminya sebaik mungkin, kemudian mengirimkan pesan kembali. Faktor penghambat proses komunikasi dalam pemberdayaan UKM Batik Ciprat Rumah Kinasih antara lain perbedaan bahasa dan kesalahpahaman dalam mengartikan pesan.