Pengaruh Inokulasi Rhizobium dan Pupuk Anorganik NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)

Abstract
Kedelai merupakan sumber protein nabati bagi masyarakat. Produksi tanaman kedelai di Indonesia mengalami penurunan. Kebutuhan unsur N diperlukan dalam membantu penyerapan. Rhizobium sebagai bakteri penyedia hara bagi tanaman kedelai. Rhizobium dan tanaman kedelai saling menguntungkan karena tanaman kedelai memberikan respon berupa bintil akar dan memperoleh hara N yang disediakan oleh bakteri Rhizobium. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh interaksi penambahan rhizobium dan pemberian pupuk anorganik NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Januari 2022 di lahan petani yang berada di Desa Ampeldento, Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial terdiri dari dua faktor yakni, Faktor pertama : Tanpa Rhizobium dan Rhizobium 10 g.kg-1. Faktor kedua Pupuk NPK : 100, 150, 200, 250, and 300 kg.ha-1. Dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian terdapat interaksi pada variabel, yaitu luas daun (35 dan 42 hst), jumlah bintil akar, bobot biji per tanaman dan bobot biji per hektar. Pada perlakuan tanpa rhizobium dengan pupuk NPK 250 kg.ha-1 lebih baik dibandingkan perlakuan NPK 100 dan 150 kg.ha-1. Pada perlakuan rhizobium 10 g.kg-1 dengan pupuk NPK 200, 250, dan 300 kg.ha-1 lebih baik dibandingkan pupuk NPK 100 dan 150 kg.ha-1. Inokulan rhizobium 10 g.kg-1 dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, dan bobot 100 biji dibandingkan tanpa rhizobium, sedangkan pada pemberian pupuk NPK 250 dan 300 kg.ha-1 dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah polong per tanaman, dan bobot 100 biji.