Potret Adaptasi Lima Mualaf Di Denpasar Barat

Abstract
Islam menjadi agama terbesar dengan penganut terbanyak di Indonesia, tidak terkecuali di Bali. Meski Bali terkenal dengan julukan “Tanah Seribu Pura”, namun bukan berarti Bali steril dari penduduk non-Hindu. Keberadaan Islam di Bali, mengundang ketertarikan peneliti terutama mengenai kehidupan mualaf. Mualaf di Bali telah tersebar tidak terkecuali di wilayah Denpasar Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses mualaf selama mereka mempelajari Islam. Karena tidak jarang dari mereka yang kerap mengalami kesulitan selama mempelajari Islam. Terkait dengan penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka, dan triangulasi, diharapkan dapat memberi gambaran terkait kehidupan para mualaf, khususnya ketika memasuki dan mempelajari Islam. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa tidak semua mualaf mengalami kemudahan dalam belajar Islam. Tentu dari mereka memerlukan adaptasi. Belum lagi adanya proses penerimaan yang tidak mudah oleh pihak keluarga, kerap semakin mempersulit mualaf untuk istiqamah dalam mempelajari Islam. Oleh karena itu, mualaf tentu perlu pendampingan dalam belajar, salah satunya melalui organisasi yang mewadahi para mualaf. Selama di organisasi tersebut, para mualaf dibina dan diajarkan mengenai konsep dasar Islam hingga tata cara ibadah yang diharapkan dapat semakin memperkuat keimanan mereka.