Abstract
Uji validasi data merupakan langkah pemeriksaan untuk memastikan data hidrologi yang disajikan telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, merupakan salah satu bagian dari proses kendali mutu. Teknik validasi dirancang untuk mendeteksi kesalahan umum yang mungkin terjadi dan hasil validasi didesain untuk menunjukkan alasan mengapa suatu nilai data ditandai. Tujuannya adalah menganalisis data dengan metode uji validasi homogenitas dan trend, mendeteksi penyimpangan data, dan memberikan informasi kondisi kualitas data dengan jenis kategori. Uji validasi data debit dengan studi kasus DAS Citarum Hulu dilakukan pada 4 pos duga air terpilih menggunakan metode Pettitt dan T untuk uji homogenitas, metode Mann-Kendall dan Spearman untuk uji trend pada tingkat signifikansi 5%. Hasil kajian menunjukkan bahwa uji homogenitas dengan metode Pettitt lebih baik diterapkan pada kajian ini karena memiliki populasi data debit yang tidak berdistribusi normal. Kelebihan dari metode Pettitt adalah dapat menguji data tanpa adanya asumsi harus berdistribusi normal. Hasil uji trend dengan metode Mann-Kendall dan Spearman menunjukkan hasil signifikansi yang relatif sama, karena kedua uji tersebut memiliki metode statistik non parametrik. Kekuatan kedua uji ini tergantung pada tingkat signifikansi, ukuran sampel data, dan jenis distribusi. Hasil uji menunjukkan kondisi data di pos Citarum-Nanjung, Cigulung-Maribaya, Cikapundung-Maribaya dan Cikapundung-Gandok, masing-masing berkategori Baik, Tidak Realistis, Meragukan dan Meragukan. Homogenitas dan trend data debit di DAS Citarum Hulu tidak merata. Trend data debit di sub DAS Cikapundung mengalami kenaikan secara signifikan mulai tahun 1980an dan mengalami penurunan trend BFI di pos Cikapundung-Maribaya pada tahun 1990-2013. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh perubahan fungsi lahan pada sub DAS Cikapundung. Kata Kunci: Validasi data, data debi, Mann Kendall, Pettitt, Base flow Index (BFI)