Abstract
This study aims to analyze the quality of the examination of State Financial Management conducted by the Financial Examination Agency (BPK) of the Republic of Indonesia representative of South Sulawesi. Analyze how the criteria in giving opinion on regional finance so that the Opinion is in line with the findings of irregularities, besides how the results of the BPK's examination or findings can be used as a basis for law enforcement against the examinee if found to be a violation which is great for some parties. The method used in this research is descriptive type with the aim to provide a factual description of the quality of audits conducted by the BPK on State Finance. Qualitatively analyzed based on reports and records in the field. With data collection techniques including primary data, namely observation and interviews and secondary data, namely library research and documentation. The results of the study show that the audit process carried out by the BPK, namely, Planning, Implementation and Reporting of Examination, has a process that gives the entity a great opportunity to achieve WTP, namely the value of materiality which is quite tolerant and the number of meeting opportunities provided by the examiner and entity so that opportunity to commit fraud by negotiating so that the auditor does not contain findings. The advantage gained by the entity from the results of BPK's examination is getting trust from the community, obtaining Regional Incentive Funds and as a high selling point in political contestation.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas dari pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuang (BPK) Republik Indonesia perwakilan Sulawesi Selatan. Menganalisa bagaimana kriteria dalam memberikan opini terhadap keuangan daerah sehingga Opini selaras dengan temuan penyimpangan yang diungkap oleh BPK, selain itu juga bagaimana hasil pemeriksaan atau temuan BPK dapat dijadikan dasar penegakan hukum terhadap terperiksa jika ditemukan ada pelanggaran serta dengan diperolehnya opini terbaik dari BPK akan menjadi keuntungan yang besar bagi beberapa pihak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif dengan tujuan untuk memberikan gambaran faktual mengenai Kualitas pemeriksaan yang dilakukan BPK terhadap Keuangan Negara. Dianalisa secara kualitatif berdasarkan laporan dan catatan yang ada di lapangan. Dengan teknik pengumpulan data meliputi data primer yaitu observasi dan wawancara serta data sekunder yaitu studi kepustakaan dan dokumentasi. Dari Hasil penelitian menujukkan bahwa rangkaian proses pemeriksaan yang dilakukan BPK yaitu, Perencaanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Pemeriksaan terdapat proses yang memberi peluang besar entitas meraih WTP yaitu pada penetapan nilai materialitas yang cukup tinggi toleransinya serta banyaknya kesempatan pertemuan yang diberikan oleh prosedur antara pemeriksa dan entitas sehingga peluang untuk melakukan kecurangan dengan...