Abstract
Tulisan ini membahas tentang model pendidikan Islam di era pluralitas agama dan budaya. Kajian ini memfokuskan pada sebuah resolusi konflik pada masyarakat majemuk atau multikultural melalui model pendidikan pluralisme. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui kajian literatur melalui beberapa mesin pencari seperti Google scholar, DOAJ, Libgen.is, Elsevier. Hasil dari kajian ini memperlihatkan bahwa untuk menghadirkan sebuah model pendidikan pluralisme perlu merevitalisasi beberapa pendekatan pendidikan, yaitu dari pendekatan pendidikan yang “misterius” menjadi rasional dan dari pendekatan yang eksklusif menjadi inklusif. Selain itu juga perlu dilakukan untuk memahami perbedaan pemahaman keagamaan yang bersifat absolut, relatif dan bahkan relatif absolut menggunakan metode bayani, burhani, dan irfani melalui pendekatan hermenutika. Kajian ini menyimpulkan bahwa model pendidikan pluralisme adalah sebuah model pendidikan yang tidak saja berguna untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan, tetapi di saat yang sama juga mengakui keberadaan umat lain yang melakukan aktivitas yang sama. Sebuah model pendidikan yang komprehensif berguna untuk menciptakan sebuah asosiasi, integrasi, komplementasi, dan sublimasi yang kuat ditengah-tengah masyarakat yang multikultural.