Abstract
Pada jenjang pendidikan sekolah dasar, seorang siswa perlu diberikan pembekalan tentang pendidikan estetika. Melalui seni lukis seorang siswa bisa memperoleh pembelajaran kepekaan estetis dan kreativitas untuk pengungkapan emosi anak. Sanggar Klub Merby tempat pendidikan non-formal bergerak dibidang pendidikan kesenian (seni lukis). Melalui khursus atau les ini, seorang anak diberikan ketrampilan melukis, mengasah kepekaan estetis, mampu mengaktualisasikan dan mengekspresikan ide-ide kedalam karya seni lukis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Dengan setting penelitian di Sanggar Klub Merby Semarang. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan penelitian kualitatif dan keabsahan data menggunakan Triangulasi data. Hasil penelitian yakni mengungkapka; (1) profil sanggar Klub Merby Semarang, (2) bentuk pelaksanaan proses pembelajaran di kelas lukis, dan (3) analisis hasil 15 buah karya lukis dari peserta kelas lukis dengan tingkat siswa sekolah dasar. Kesimpulannya dari analisa ke 15 karya lukis, menunjukkan bahwa karya lukisan tersebut merupakan bentuk ekspresi estetis dari pengungkapan emosional dan gagasan dari setiap siswa dengan kaidah penilaian estetika.