Pengaruh Dosis Pupuk N dan Konsentrasi PGPR pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bit Merah (Beta vulgaris L.) di Lahan Kering

Abstract
Tanaman bit merah adalah tanaman hortikultura yang dikenal sebagai umbi bit. Umbi bit mulai diminati masyarakat, meski permintaannya belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Umbi bit umumnya tumbuh di daerah dataran tinggi, tetapi ada juga yang tumbuh di daerah dataran rendah. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pengembangan tanaman bit di lahan kering diantaranya yaitu rendahnya tingkat ketersediaan air dan rendahnya tingkat ketersediaan N bagi tanaman. Oleh karena itu pemberian pupuk N (urea) diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman bit. Akan tetapi, penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan akan merusak kesehatan tanah, oleh karena itu penerapan PGPR diperlukan untuk mengendalikan dampak tersebut. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara dosis pupuk N dan konsentrasi PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bit merah di lahan kering serta menentukan dosis pupuk N dan konsentrasi PGPR yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman bit merah yang paling optimum. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan April 2021 sampai dengan Juni 2021. Rancangan yang digunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan konsentrasi PGPR 20 ml/l air, dosis N optimum sebesar 83,58% (278,66 kg urea ha-1) mampu memperoleh hasil panen maksimum yaitu sebesar 14,63 ton ha-1. Namun demikian, pada perlakuan konsentrasi PGPR 10 ml/l air dengan dosis 100% N mampu memperoleh hasil panen yang lebih tinggi seebesar 1,98 ton ha-1 bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya.