Pengaruh Hipoglikemia pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 terhadap Kepatuhan Terapi dan Kualitas Hidup

Abstract
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Berdasarkan International Diabetes Federation (IDF) (2015), Indonesia berada pada peringkat ke-7 dunia dengan prevalensi DM sebanyak 10 juta jiwa. DM dapat menjadi serius dan menyebabkan kondisi kronik yang membahayakan apabila tidak diobati dan tidak patuh dalam minum obat. Risiko utama terkait penyakit DM adalah hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetik, dehidrasi dan trombosis. Kejadian hipoglikemia dapat dipengaruhi oleh faktor umur, durasi menderita DM, berat badan, dan kontrol glikemik. Komplikasi akut dan kronis dari hipoglikemia dapat mengganggu kehidupan, seperti interaksi sosial, tidur, aktivitas seks, mengemudi, olahraga, dan aktivitas lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hipoglikemia pada pasien DM tipe 2 terhadap kepatuhan terapi dan kualitas hidup. Desain penelitian ini adalah cross sectional study atau studi potong lintang dengan subjek penelitian pasien DM Tipe 2 dewasa yang menggunakan obat Anti Diabetes Oral (ADO) lebih dari 6 bulan. Pasien yang memiliki riwayat hipoglikemia dibagi menjadi 3 grup, yaitu (1) Mengalami hipoglikemi 3 bulan terakhir; (2) Tidak mengalami hipoglikemi dalam 3 bulan terakhir; (3) Tidak pernah mengalami kejadian hipoglikemia. Pengukuran kepatuhan menggunakan Morisky Modified Adherence Scale(MMAS), pengukuran kualitas hidup dengan Diabetes Quality of Life Questionnaire (DQoL), data yang diperoleh akan diolah secara statistik dengan menggunakan Uji Chi Square. Pada penelitian ini belum bisa membuktikan hubungan hipoglikemia terhadap kepatuhan terapi (p = 0,756; p>0,05) dan kualitas hidup pasien (p=0.143; p> 0,05).