WAKTU TANAM PADI SAWAH RAWA PASANG SURUT PULAU KALIMANTAN DI TENGAH PERUBAHAN IKLIM

Abstract
Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya pertanian di lahan rawa pasang surut adalah waktu tanam.Waktu tanam tanaman pangan terutama padi mempunyai peranan yang sangat penting pada produksi akhir hasilpertanian. Di Indonesia saat ini dikenal 3 Musim Tanam, yaitu musim hujan, antara bulan November-Pebruari,musim kemarau I, antara bulan Maret-Juni; dan musim kemarau II, antara bulan Juli-Oktober. Akan tetapi,dinamika perubahan iklim seperti kekeringan (El Nino) dan kebasahan (La Nina) yang tidak menentu, berimbaspada pergeseran awal dan akhir musim tanam serta berdampak negatif bagi produktivitas tanaman padi. Adanyahal tersebut, analisis tentang waktu tanam padi di lahan rawa pasang surut Pulau Kalimantan perlu dilakukan.Waktu tanam di lahan pasang surut dimulai setelah jumlah air hujan mencukupi untuk melarutkan kadar besi yangada di dalam air. Realisasi tanam di Provinsi Kalimantan Barat umumnya terjadi pada Dasarian 28 (Oktober),Kalimantan Timur pada Dasarian 31 (November), serta Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pada Dasarian7 (Maret). Waktu tanam di lahan rawa pasang surut menunjukkan tingkat kekukuhan yang tinggi terhadapperubahan iklim, dimana waktu tanam tidak terlalu berubah selama 10 tahun pada kondisi iklim yang berbeda.Kata kunci: dasarian, luapan, air hujan, kekukuhanABSTRACTOne of the critical factors for agricultural cultivation in tidal swamp land is cropping time. Paddy croppingtime has a very important role in the final production of agricultural cultivation. Currently, there are 3 croppingtime in Indonesia, in the rainy season (November to February), first of dry season (March to June), and second ofdry season, (July to October). However, the climate change dynamic such as drought (El Nino) and wetness (LaNina), shifting the cropping time and resulting a negative impact on the productivity of paddy rice. Therefore, ananalysis of the rice cropping time needs to be done on Kalimantan tidal swampland area. Cropping time in thetidal swampland area began after the amount of rain was sufficient to dissolve the levels of iron in water. In WestKalimantan, the cropping time realization generally occurs in Dasarian 28 (October), while East Kalimantan onDasarian 31 (November), and South Kalimantan and Central Kalimantan on Dasarian 7 (March). Cropping timein tidal swamp land showed a high level of resistance to climate change, in which planting time did not changefor 10 years in different climatic conditions.Key words: decadal, tidal, rainwater, substantiality