Abstract
Irigasi merupakan bangunan air yang berupa saluran dan berfungsi menyalurkan air dari bendung ke petak secara periodik, guna mencukupi kebutuhan air bagi tanaman di petak sawah oleh karena itu investasi irigasi menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka penyediaan air untuk pertanian. Dalam memenuhi kebutuhan air untuk berbagai keperluan usaha tani, maka air (irigasi) harus diberikan dalam jumlah, waktu, dan mutu yang tepat, jika tidak maka tanaman akan terganggu pertumbuhannya yang pada gilirannya akan mempengaruhi produksi pertanian. Berdasarkan hal tersebut, maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebutuhan air terhadap hasil produksi pertanian pada daerah irigasi Lamasi Kiri dusun To’Pongo Desa Awo Gading Kecamatan Lamasi. Dengan luas areal sebesar 92 ha, lahan persawahan dusun To’Pongo di Desa Awo Gading, Kecamatan Lamasi, areal persawahannya memanfaatkan air irigasi bersumber dari saluran induk Bendung Lamasi dan air hujan sehingga air dapat sampai ke areal persawahan. Dari hasil analisis pengaruh kebutuhan air terhadap hasil produksi pertanian khususnya padi berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa produktivitas padi musim rendeng (padi musim hujan) sebesar 7,6 ton/ha menghasilkan produksi pertanian yang cukup besar yaitu sebesar 699,2 ton. Sedangkan produktivitas padi musim gadu (padi musim kemarau) sebesar 7,2 ton/ha hanya menghasilkan produksi pertanian sebesar 662,4 ton