Pengelolaan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Anak dengan ISPA di Desa Kebondowo Banyubiru

Abstract
Ineffective airway clearance is a disease characterized by a buildup of secretions in the airways that causes airway insufficiency. This writing aims to provide a description or description of the management of ineffective airway clearance in children with ARI in the village of Kebondowo Banyubiru. The type of management is descriptive with a case study approach in the form of assessment, data analysis, formulating nursing diagnoses, planning, implementation, and evaluation in the handling of ineffective airway clearance. The population is toddler age children with ineffective airway clearance. The sampling technique is 1 person. With the criteria of toddler age children, experiencing cough and cold, composmentis awareness, the patient or patient's family is able to communicate verbally and cooperatively. Ineffective airway clearance management was performed for 3 days in An. A with data collection techniques using interviews, physical examination and observation. Then the nursing plan is carried out, namely chest physiotherapy, postural drainage, percussion, vibration. The final result was RR: 32x/minute, auscultation: vesicular, percussion: sonor. Based on the nursing actions taken, it can be concluded that the ineffective airway clearance has been resolved. It is expected that the community or patient's family always maintains cleanliness and can carry out nursing actions for acute respiratory infections (ARI) independently and utilize health facilities for treatment. Abstrak Bersihan jalan napas tidak efektif adalah penyakit yang ditandai dengan adanya penumpukkan sekret pada jalan nafas yang menyebabkan ketidakpatenan jalan nafas. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran tentang pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif pada anak dengan ISPA di Desa Kebondowo Banyubiru. Jenis pengelolaan deskriptif dengan pendekatan studi kasus berupa pengkajian, analisis data, merumuskan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam penanganan bersihan jalan napas tidak efektif. Populasi adalah anak usia toddler dengan bersihan jalan napas tidak efektif. Teknik pengambilan sampel 1 orang. Dengan kriteria anak usia toddler, mengalami batuk pilek, kesadaran composmentis, pasien atau keluarga pasien mampu berkomunikasi secara verbal dan kooperatif. Pengelolaan bersihan jalan napas tidak efektif dilakukan selama 3 hari pada An. A dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi. Kemudian dilakukan rencana keperawatan yaitu fisioterapi dada, postural drainage, perkusi, vibrasi. Didapatkan hasil akhir RR: 32x/menit, auskultasi: vesikuler, perkusi: sonor. Berdasarkan tindakan keperawatan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bersihan jalan napas tidak efektif sudah terata. Diharapkan masyarakat atau keluarga pasien selalu menjaga kebersihan dan dapat melakukan tindakan keperawatan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) secara mandiri dan memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk berobat.