Keragaan Varietas Kubis (Brassica oleracea L) Dataran Rendah dengan Aplikasi Mulsa di Maluku

Abstract
The low yield of cabbage in Maluku is thought to due to the lack of attention of farmers to grow to crop because so far farmers think it can only grow well and forms crops in the highlands, so no one wants to grow cabbage. This study aimed to determine the yield performance of five cabbage varieties with the use of several types of mulches and was carried out in Gemba Village, Kairatu Subdistrict, Western Seram Regency. The experimental design used was the factorial Randomized Block Design with three replications and the farmers as replications. The first factor was five varieties of cabbage (Sehati-F1, Daehnfeldt, Green Hero, Green Coronet, KK-Koss), the second factor was the type of mulch, consisting of four types, namely: without mulch (M0), black silver plastic mulch, straw mulch, and husk mulch. The data obtained were analyzed with analysis of variance and DMRT test at the level of 5% if necessary. Parameters observed included plant height at 45 days after planting, leaf number, percentage of crop formation, percentage of pest and disease attacks, crop circumference per plant at harvest, fruit weight, and yield. The study results showed that the five varieties tested with the use of various types of mulch had the potentials to be developed in Maluku. Varieties with the highest yields and very good adaptation to lowland environments in Maluku included Sehati-F1 and KK-Cross. Pest control by using plant-based pesticides in a combination with scheduled mechanical control (yellow plates, pitfalls, and stick traps) could reduce the levels of pest and disease attacks and the crops appeared healthy for consumption. Keywords: cabbage, lowland, mulch ABSTRAK Rendahnya produksi kubis di Maluku diduga akibat kurangnya perhatian petani untuk bertanam kubis, yang dikarenakan selama ini petani mengira kubis hanya dapat tumbuh baik dan membentuk krop di dataran tinggi, sehingga sedikit petani yang mau berusahatani kubis. Kajian ini bertujuan mengetahui keragaan hasil lima varietas kubis dengan penggunaan berbagai jenis mulsa di desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga ulangan dan petani sebagai ulangan. Faktor pertama adalah lima varietas kubis (Sehati-F1, Daehnfeldt, Green hero, Green Coronet, KK-Cross); faktor kedua adalah jenis mulsa yang terdiri dari empat macam, yaitu: tanpa mulsa (M0), mulsa plastic hitam perak, mulsa jerami dan mulsa sekam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji lanjut DMRT pada taraf 5% sesuai kebutuhan. Peubah-peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman umur 45 hari setelah tanam (hst), jumlah daun, persentase pembentukan krop, persentase serangan hama dan penyakit, lingkar buah per tanaman saat panen, bobot buah dan hasil panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima varietas yang di uji dengan penggunaan berbagai jenis mulsa sangat berpotensi untuk dibudidayakan di Maluku berdasarkan kemampuannya membentuk krop. Varietas dengan produksi tertinggi dan beradaptasi sangat baik terhadap lingkungan dataran rendah di lokasi penelitian adalah Sehati-F1 dan KK-Cross. Penggendalian hama dengan menggunakan pestisida nabati yang dikombinasikan dengan pengendalian secara mekanis (tampan kuning, pitfoll dan sticky trap) secara terjadwal dapat menurunkan tingkat serangan hama dan penyakit, dan menghasilkan tanaman-tanaman yang sehat. Kata Kunci: dataran rendah, kubis, mulsa, varietas