Abstract
Abstrak Pandemi COVID-19 memaksa manusia di dunia ini entah secara pribadi, keluarga atau komunitas luas untuk hidup dalam ekstra luar biasa memproteksi kesehatan. Gereja pun dipaksa untuk memberikan pandangan dan kajian teologis tentang pandemi COVID-19. Metode yang digunakan penulisan ini yaitu metode kualitatif dengan menekankan pendekatan analitis argumentatif, reflektif naratif dan deskriptif terhadap fenomena penderitaan dan pandemi COVID-19. Tujuan tulisan ini yaitu memberi kajian reflektif teologis terhadap fenomena penderitaan dan pandemi COVID-19, serta menyatakan tanggung jawab orang percaya dalam rangka mengedukasi masyarakat menghadapi penderitaan dan pandemi COVID-19. Hasil kajian ini yaitu dari perspektif iman Kristen, penderitaan atau bencana memiliki makna transendental. Hal itu terkuak dalam jalan penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus, ketika Dia berkata “sudah selesai” (Yohanes 19:30). Sehingga dengan iman kepada Yesus Kristus orang percaya bisa meretas pengharapan dalam penderitaan atau bencana, termasuk pandemi COVID-19. Meneladani Kristus menjalani penderitaan akan membuat orang bertumbuh lebih kuat dan memiliki spiritualitas yang baru. Abstract COVID-19 pandemic forced people in this world, whether personally, with family or in the broader community, to live in extraordinary health protection. The Church was forced to provide theological views and studies on the COVID-19 pandemic. This study aimed to provide a reflective theological survey of the phenomenon of suffering and the COVID-19 pandemic and express the responsibility of believers to educate the community in facing misery and the COVID-19 pandemic. The method used in this study was a qualitative method that emphasises an argumentative, narrative and descriptive-analytical approach to the suffering phenomenon and COVID-19 pandemic. From the perspective of the Christian faith, suffering or disaster has transcendental meaning. It was revealed in Jesus' journey of suffering, death, and resurrection when He said, "It is finished" (John 19:30). So that with faith in Jesus Christ, believers can hack hope in suffering or disaster, including the COVID-19 pandemic. Following Christ’s example of suffering will make people grow better, stronger, and have a new spirituality.