Dukungan Keluarga Tentang Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Autism Spectrum Disorder Di Kota Bandung

Abstract
ABSTRAK Autism  Spectrum  Disorder (ASD) merupakan salah satu jenis gangguan perkembangan anak dengan gangguan pada keterampilan komunikasi, interaksi sosial, dan daya imajinasi. Anak dengan autisme perlu untuk dilatih kemandiriannya, salah satunya dalam melaksanakan kegiatan toilet training Toilet training merupakan salah satu tugas perkembangan yang perlu dicapai oleh setiap anak dan dibutuhkan perhatian orang tua dalam melatih kemampuan berkemih dan defekasi. Toilet training harus dilakukan selama anak berada dalam periode optimal untuk menghindari efek jangka panjang diantaranya inkontinesia dan infeksi saluran kemih (ISK). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggali secara mendalam tentang dukungan kelurga dalam pelaksanaan toilet training pada anak autism spectrum disorder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed methods). Teknik pengambilan sampel secara kuantitatif dengan total sampling kepada 50 orang tua yang memiliki anak autism spectrum disorder dan untuk pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam (in- depth interview) kepada 5 orang partisipan. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan pedoman wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan Collaizi. Hasil penelitian didapatkan dukungan keluarga mempunyai nilai rata-rata sebesar 76,64 (95% CI 73,72-79,56) dengan nilai terendah 54 dan tertinggi 98. Hasil wawancara didapatkan 7 tema yaitu Pentingnya diajarkan toilet training, tanda-tanda anak ingin BAK/BAB, tanda kesiapan anak dilatih, kesiapan orang tua, tahap latihan toilet training perhatian keluarga, dan perasaan orang tua saat anak dilatih. Dengan dukungan keluarga yang tepat menjadikan pelaksanaan toilet training dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini memberikan implikasi untuk pengelolaan keluarga dengan mengintensifkan pelaksanaan toilet training pada anak autism. Kata kunci: Autism Spectrum Disorder, Dukungan Keluarga, mixed method, Toilet Training   ABSTRACT Autism Spectrum Disorder (ASD) is a type of developmental disorder of children with impaired communication skills, social interactions, and imagination. Children with autism need to be trained in their independence, one of which is in carrying out toilet training activities. Toilet training is a developmental task that needs to be achieved by every child and requires parental attention in training the ability to urinate and defecate. Toilet training should be done as long as the child is in the optimal period to avoid long-term effects including incontinence and urinary tract infections (UTIs). This study aims to identify and explore in depth about family support in implementing toilet training for children with autism spectrum disorder. This research uses quantitative and qualitative approaches (mixed methods). Quantitative sampling technique with total sampling of 50 parents who have children with autism spectrum disorder and for qualitative data collection is done by in-depth interviews with 5 participants. This study used a questionnaire instrument and interview guidelines. Data were analyzed using the Collaizi approach. The results showed that family support had an average value of 76.64 (95% CI 73.72-79.56) with the lowest score of 54 and the highest was 98. The results of the interview obtained 7 themes, namely the importance of being taught toilet training, signs that children want BAK / BAB, a sign of children's readiness to be trained, parental readiness, toilet training stage, family attention training, and the feelings of parents when children are trained. With the right family support, the implementation of toilet training can run well. This research has implications for family management by intensifying the implementation of toilet training for children with autism.   Keywords: Autism Spectrum Disorder, Family Support, mixed method, Toilet Training