Abstract
Sidi Mhd. Iljas merupakan sosok lokal pengembang Muhammadiyah yang belum pernah muncul dalam historiografi Pariaman, terutama pada episode modernisasi Islam di awal abad ke-20. Ilyas cs memberanikan diri untuk meluaskan pengaruh Muhammadiyah di tengah basis masyarakat penganut Tarekat Syattariyah. Penelitian ini bertujuan untuk membingkai strategi Ilyas dalam menyebarluaskan Muhammadiyah, termasuk ketika berhadapan dengan pemerintah jajahan. Metode historis yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri atas pengumpulan sumber (heuristik). Setelah heuristik, dilakukan kritik terhadap sumber temuan, interpretasi, dan historiografi.Tradisi keagamaan Syattariyah sejak abad ke-17 di pesisir Barat Pariaman, memang tidak terbantahkan. Sampai gelombang modernisasi Islam dibawa Adnan ke Nagari Kurai Taji melalui Surau Paninjauan, telah merusak rust en orde kalangan ulama Syattariyah. Adalah Ilyas yang kemudian melanjutkan gerakan modernisasi Islam melalui Muhammadiyah Groep Kurai Taji. Beragam strategi diterapkannya, baik ketika berhadapan dengan pengikut Syattariyah, maupun berhadapan dengan pemerintah Kolonial Belanda. Setelah Ilyas memutuskan hijrah ke Kisaran, namun perhatiannya terhadap gerak Muhammadiyah Pariaman tetap tidak berubah. Konkritnya, Ilyas telah meletakkan fondasi kuat, yang kemudian dilanjutkan pemimpin persyarikatan berikutnya.