Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.)

Abstract
Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan salah satu jenis jagung yang digemari masyarakat karena memiliki rasa yang manis, mudah diolah, dan memiliki kandungan gizi tinggi. Akan tetapi produktivitas jagung manis di Indonesia dari tahun 2016 hingga 2020 masih mengalami fluktuasi. Salah satu faktor penyebabnya yaitu budidaya tanaman jagung manis masih didominasi penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dapat mengurangi kesuburan tanah dan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari interaksi penggunaan pupuk organik dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2022 di Lahan Percobaan Jatimulyo Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan faktor I ialah dosis pupuk organik (tanpa pupuk organik, pupuk hijau C. juncea 20 ton ha-1, pupuk kandang kambing 20 ton ha-1, dan pupuk hijau C. juncea 10 ton ha-1 + pupuk kandang kambing 10 ton ha-1) dan faktor II ialah konsentrasi PGPR (tanpa PGPR, PGPR 10 ml l-1, dan PGPR 20 ml l-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk hijau dan pupuk kandang serta PGPR memberikan interaksi yang mampu meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, bobot kering tanaman, bobot segar tongkol, panjang dan diameter tongkol, serta hasil panen per hektar. Pemberian pupuk hijau 10 ton ha-1 + pupuk kandang 10 ton ha-1 dan PGPR 20 ml l-1 menunjukkan hasil panen tongkol sebesar 10,18 ton ha-1 dan mencapai 34% lebih tinggi jika dibandingkan hasil panen jagung manis tanpa pemberian pupuk organik dan PGPR.