Abstract
Pemahaman atas sabda nabi, bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok, mengkibatkan perempuan dianggap sebagai makhluk kelas dua. Tulisan ini bertujuan menguak pemahaman atau interpretasi atas makna ungkapan hadis tersebut menurut M. Fethullah Gulen, seorang ulama kontemporer asal Turki, serta bagaimana pandangan M. Fethullah Gulen tentang kesetaraan gender. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, didasarkan pada studi kepustakaan (library research). Dari penelitian didapatkan hasil, bahwa menurut M. Fethullah Gulen hadis tentang penciptaan perempuan dari tulang rusuk laki-laki adalah hadis sahih yang maknanya adalah perempuan diciptakan dari unsur atau substansi yang sama dengan laki-laki, bukan perempuan diciptakan dari laki-laki. Sedangkan ungkapan tulang rusuk yang bengkok bukanlah bermakna harfiah, melainkan adalah suatu kiasan untuk memberikan perhatian pada pendidikan wanita dan penataan rumah tangga, perempuan akan tetap bengkok jika dibiarkan dalam kondisinya, namun jika diluruskan dengan cepat dan tergesa-gesa, ia akan patah. M. Fethullah Gulen juga berpendapat, bahwa perempuan memiliki fitrah, kelebihan dan kekurangan sebagaimana laki-laki. Namun, sesuai dengan peranannya masing-masing, keduanya saling melengkapi dan memiliki kedudukan yang setara sebagai sesama makhluk Allah SWT.