Abstract
Dalam melihat hubungan antara perang dan agama, setidaknya terdapat tiga posisi etis yang populer, yaitu perang suci, pasifisme, dan perang yang adil. Ketiga posisi etis ini sama-sama memiliki perwujudannya, baik dalam Kitab Suci dan sejarah gereja, bersandar pada logika tersendiri, serta menghasilkan ketidakcukupan pada dirinya sendiri. Artikel ini berusaha mengupas ketiga posisi etis tersebut untuk memberi wawasan bagi orang Kristen mengenai pemikiran kristiani terhadap perang. Dengan menggunakan pendekatan etika normatif, artikel ini menyimpulkan bahwa posisi pasifisme dan perang yang adil merupakan opsi yang dapat diambil. Lebih jauh lagi, kedua posisi tersebut tidak saling menegasi satu dengan yang lain, melainkan secara komplementer mengisi ketidakcukupan atas pertanyaan etis mengenai perang pada kedua posisi etis tersebut.