Peranan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Penurunan Konsentrasi CO2 Dan Tingkat Kenyamanan Di Dua Perumahan Kota Malang

Abstract
Kota Malang merupakan kota yang terletak di Jawa Timur dengan jumlah penduduk 843,810 jiwa. Kota ini memiliki daya tarik pariwisata yang cukup tinggi sehingga terjadi perkembangan infrastruktur yang sangat pesat. Perkembangan perkotaaan selain menghasilkan dampak positif ternyata menghasilkan dampak negatif, salah satunya dapat menyebabkan pengelolaan ruang kota yang berat akibat oleh arus urbaniasi sehingga perlu adanya penataan yang tepat dalam pengelolaan tata ruang dalam suatu kota terutama pada kawasan hunian contohnya harus memiliki Ruang Terbuka Hijau yang sesuai. Pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pada pukul 04.00 WIB dan 13.00 WIB. Pengukuran pada pukul 04.00 WIB berfungsi sebagai kontrol yaitu pada saat suhu udara minimum dan CO2 hanya berasal dari vegetasi di dalam ruang terbuka hijau. Sedangkan pada pukul 13.00 WIB di mana suhu udara maksimum dan CO2 berasal dari aktivitas manusia di sekitar ruang terbuka hijau. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan penyerapan CO2 di kedua perumahan dan tingkat kenyamanan di kedua perumahan pada pukul 04.00 WIB dan 13.00 WIB maka di analisis menggunakan uji T dengan menggunakan data konsentrasi CO2, intensitas cahaya dan kelembaban udara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ruang Terbuka Hijau yang terdapat pada perumahan Permata Jingga memiliki kerapatan tajuk sebesar 89,34% dan mempunyai vegetasi dengan daya serap CO2 lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa jenis vegetasi lain yang terdapat pada perumahan Griya Shanta sehingga mempunyai Kemampuan lebih tinggi dalam penyerapan CO2. Berdasarkan nilai THI yang diperoleh kawasan hunian yang ada di perumahan Permata jingga lebih nyaman jika dibandingkan dengan perumahan Griya Shanta.