PERSEPSI DAN POLA ADAPTASI MASYARAKAT TELUK POPOH TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

Abstract
Perubahan iklim memberikan dampak yang besar di berbagai negara. Adapun dampak dari terjadinya perubahan iklim adalah bertambahnya intensitas kejadian cuaca ekstrim di suatu wilayah, perubahan pola hujan, serta peningkatan suhu dan permukaan air laut Dampak perubahan iklim dapat memengaruhi keadaan di daratan maupun di pesisir atau laut. Salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur yang terkena dampak perubahan iklim yang mengkhawatirkan adalah wilayah Teluk Popoh yang terletak di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Kerusakan yang terjadi di perairan pantai Sidem berupa perubahan garis pantai yang disebabkan oleh bertambah tingginya permukaan air laut serta adanya aliran sungai Neyama yang langsung bermuara di pantai Sidem, Teluk Popoh. Hal lain yang disebabkan oleh perubahan garis pantai di Teluk Popoh adalah rusaknya sumberdaya alam di perairan Teluk Popoh, dimana nelayan dan masyarakat pesisir Teluk Popoh akan semakin sulit untuk mencari ikan di perairan sekitar. Untuk menghindari terjadinya dampak perubahan iklim yang berkelanjutan, maka PLTA Tulungagung yang beroperasi di wilayah pantai Sidem Teluk Popoh dan pemerintah Kabupaten Tulungagung memberikan inisiatif berupa penanaman pohon dan mangrove di wilayah Pantai Teluk Popoh. Dengan upaya mitigasi tersebut diharapkan mengurangi dampak yang diberikan oleh perubahan iklim di Teluk Popoh. Mitigasi tersebut tidak akan berjalan tanpa adanya usaha adaptasi dari masyarakat sekitar Teluk Popoh. Masyarakat di Desa Besole merupakan masyarakat yang didominasi oleh para nelayan yang kehidupannya sangat bergantung pada keberadaan laut. Apabila terjadi perubahan iklim di laut, maka para nelayan dari Desa Besole perlu beradaptasi terhadap perubahaan iklim tersebut..