Abstract
Tarekat Akmaliyah dirujukkan pada tingkatan iman akmalul yaqin karena tingkatan iman inilah tujuan Tarekat Akmaliyah. Dengan kata lain, nama Akmaliyah tersebut adalah ejawantah dari tujuan tarekatnya.Ditinjau dari ciri khas ajarannya, Tareqat Akmaliyah merupakan suatu tarekat khas Jawa, atau tarekat yang timbul, berkembang dan diajarkan secara khusus di lingkungan masyarakat Jawa. Pondok pesantren Miftahu Falahil Mubtadiin salah satu Ponpes yang mengajarkan tarekat ini mendapat fitnah dan isu kiamat oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Isu yang beredar mengatakan bahwa Ponpes Miftahu Falahil Mubtadiin memberikan perlindungan kepada jamaah dan santri bahwa akan terhindar dari kiamat dan kiamat akan datang pada tahun 2019. Sedangkan yang sebenarnya terjadi adalah Ponpes ini mengajarkan tanda-tanda kiamat sesuai dengan hadist. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan non perhitungan numeric, situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi. Menggunakan teori Interaksionisme simbolik lebih menekankan proses interpretatif interaksi. Tindakan sosial ditempatkan dalam tindakan individu dengan orang lain melalui proses penafsiran. Makna dalam perspektif interaksional adalah ciptaan situasi sosial, memberikan penekanan pada kebersamaan pengalaman sosial. Perspektif interaksional memandang diri sebagai ciptaan sosial yang hanya dicapai melalui komunikasi dengan orang lain. Hal ini bertujuan untuk mencari makna kiamat bagi jamaah Ponorogo.