PENGARUH JENIS AUKSIN TERHADAP PEMBENTUKAN KALUS DAN DAYA REGENERASI TIGA VARIETAS PADI LOKAL

Abstract
Indonesia is rich in rice genetic diversity in the form of javanica rice. Subspecies javanica have some superiority characters, among others a strong plant tissue, but in generally they have low productivity. Weaknesses of javanica rice can be repaired by biotechnology through genetic transformation techniques from callus of plant. Auxin types and genotypes are important factors for callus induction and plant regeneration. Therefore, this research held for know callus introduction and plant regeneration of three varieties of Javanica rice (Pendok, Genjah Arum, and Menthik Wangi Susu) combined with type of auxin (2,4-D and pychloram). The experimental design of RALs two factorials, there are three varieties of rice (Pendok, Genjah Arum, and Menthik Wangi Susu) and two types of auxin (2,4-D and Pychloram) and analyzed by DMRT α5%. The results of this study is Mentik Wangi Susu have highest regeneration than Pendok and Genjah Arum. The use of 2,4-D resulted in a higher callus induction and plant regeneration than pychloram in the three rice varieties used. While the best combination of treatments for callus induction and regeneration is Menthik Wangi Susu and 2,4-D. Keyword: auxin, javanica, callus induction, plant regeneration. ABSTRAK Indonesia kaya akan keragaman genetik padi berupa padi javanica. Padi sub spesies javanica memiliki beberapa keunggulan diantaranya jaringan tanaman yang kuat, namun pada umumnya mempunyai tingkat produktivitas gabah yang rendah. Kelemahan pada padi javanica dapat diperbaiki dengan bioteknologi melalui teknik transformasi genetik menggunakan jaringan kalus. Genotip dan jenis auksin merupakan faktor penting dalam induksi kalus dan regenerasi tanaman padi secara in vitro. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui daya pembentukan kalus dan regenerasi pada tiga varietas padi javanica, yaitu Pendok, Genjah Arum, dan Menthik Wangi Susu yang dikombinasikan dengan perlakuan jenis auksin berupa penggunaan 2,4-D dan pikloram. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL dua faktorial yaitu varietas tanaman padi dan jenis auksin dengan pengujian menggunakan DMRT α5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga varietas padi yang digunakan, varietas Mentik Wangi Susu menunjukan daya regenerasi yang tertinggi dibandingkan varietas Pendok dan Genjah Arum. Penggunaan 2,4-D menghasilkan tingkat pengkalusan dan regenerasi yang tinggi dibandingkan pikloram pada tiga varietas padi yang digunakan. Sedangkan kombinasi perlakuan yang terbaik untuk induksi kalus dan daya regenerasi adalah penggunaan varietas Menthik Wangi Susu dan auksin dalam bentuk 2,4-D. Kata Kunci: auksin, javanica, induksi kalus, regenerasi tanaman.