HUBUNGAN HbA1c DENGAN CRP PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE-2 DENGAN OBESITAS DAN TANPA OBESITAS

Abstract
Latar belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit inflamasi kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa plasma. Kadar glukosa plasma yang tinggi dalam jangka waktu lama (hiperglikemia kronik), menstimulasi peningkatan kadar C-reactive protein (CRP). Penderita DMT2 dengan obesitas kemungkinan memiliki kadar CRP yang lebih tinggi karena penumpukan sel adiposa juga dapat memicu reaksi inflamasi di dalam tubuh. Mengetahui hubungan antara obesitas, DMT2, dan kadar CRP sangat diperlukan untuk tujuan klinis serta mencegah terjadinya komplikasi penyakit.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kadar HbA1c dan CRP pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas dan tanpa obesitasMetode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan belah lintang dilakukan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan beberapa klinik pratama di Semarang pada Mei-Juli 2020. Subjek penelitian adalah 30 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas dan 30 penderita diabetes melitus tipe 2 tanpa obesitas usia 35-60 tahun Pengukuran kadar HbA1c dan CRP dilakukan menggunakan alat ichroma metode fluorescence immunoassay (FIA). Analisis statistik untuk menguji normalitas data menggunakan Shapiro wilk test, Independent t test dilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata karakteristik antara kelompok obesitas dan non-obesitas, dan Spearman Rank digunakan untuk melihat korelasi antara HbA1c dengan kadar CRP.Hasil: Tidak ada korelasi antara kadar HbA1c dengan CRP pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan obesitas p = 0.420, r = 0,153 dan tanpa obesitas yaitu p= 0,182, r = 0,250.Simpulan: Kadar CRP yang terjadi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dimana inflamasi berjalan kronis tidak dipengaruhi oleh tingginya HbA1c baik pada kondisi obesitas maupun tidak obesitas.