Abstract
Penggunaan sambungan pelat-ujung diinisiasi akibat banyaknya kegagalan tidak terduga sambungan las seluruhnya. Perkembangan metode elemen hingga memungkinkan pengujian sambungan dilakukan dengan analisis elemen hingga. Analisis elemen hingga mampu menghemat waktu dan biaya dibandingkan uji eksperiment. Analisis elemen hingga yang dilakukan perlu menggunakan model terkalibrasi, agar analisis mampu menggambarkan fenomena sesungguhnya. Kalibrasi dilakukan dengan mengacu kepada uji eksperiment oleh Shi Gang (2006). Kalibrasi yang dilakukan adalah dengan merubah bentuk actuator dan juga pemodelan kontak mur dengan pelat. Geometri actuator perlu dirubah, karena actuator uji ekperiment tidak bersifat seperti sendi murni. Kontak mur dengan pelat dirubah dari frictional menjadi bonded untuk menghilangkan masalah konvergensi dan mengurangi biaya komputasi. Model elemen hingga dengan parameter kalibrasi tersebut, memiliki kekakuan peak-to-peak siklus yang hampir sama (<1%) dengan model uji eksperimen. Sehingga, kalibrasi dapat dinyatakan selesai. Kata kunci : sambungan pelat-ujung, metode elemen hingga, & kalibrasi.