Abstract
Perkembangan industri animasi terutama terciptanya konten lokal tidak menunjukkan perubahan yang cukup signifikan. Hal tersebut ditandai dengan belum banyak animasi lokal yang mampu go-internasional. Konten lokal yang kurang inovatif dan stereotipe terutama pada environment sebagai elemen penting pembentuk animasi menyebabkan animasi lokal selalu kalah saing dengan animasi impor. Hal tersebut mendorong penulis untuk mengembangkan environment dengan tema yang populer yaitu fantasi, dari dunia burung dalam serial animasi 3D “Little Bird” dengan mengadaptasi alam dan budaya lokal untuk pasar internasional. Perancangan ini menggunakan metode observasi untuk mendapatkan variabel dan kriteria dalam konsep desain. Metode wawancara dan kuesioner untuk mendapatkan gambaran khusus bagaimana tren dan keinginan pasar animasi internasional. Studi literatur sebagai acuan dasar dalam teknik pembuatan, isi konten dan gaya visual. Kemudian seluruh hasil penelitian dianalisis untuk mendapatkan landasan dalam pembuatan konsep desain environment yang sesuai untuk serial animasi “Little Bird”. Hasil dari perancangan Environment berupa konsep desain yang menerapkan gaya visual stylized, dari tahap sketsa alternative hingga jadi objek 3D yang dilayout secara komprehensif agar tercipta Environment yang sesuai dengan genre dan konten animasi yang dibuat. Authors who publish with this journal agree to the following terms: - Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal. - Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. - Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).