Konsep Teologi Ekologis dalam Ritual Ngeti Uma pada Masyarakat Ende-Lio

Abstract
Krisis lingkungan hidup merupakan salah satu persoalan yang selalu berkaitan dengan kehidupan manusia. Sementara itu, ada berbagai tradisi budaya yang mengajarkan cinta, hormat, serta keselarasan dengan alam dan lingkungan hidup. Lagi tradisi tradisi ini kerap menyebut Sang Pencipta sebagai pengada dan pemberi keharmonisan. Menurut mereka, bisa saja krisis lingkungan hidup disebabkan oleh pudarnya pemahaman akan Allah sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta. Keyakinan ini juga ternyata juga merupakan prinsip dasar dalam Ritual Ngeti Uma. Tujuan dari artikel ini adalah menyajikan konsep yang benar tentang Allah dan relasi-Nya dengan ciptaan-ciptaan dalam Ritual Ngeti Uma pada masyarakat Ende-Lio. Penelitian sebagai dasar artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan beberapa informan kunci. Penelitian menemukan bahwa di dalam ritual ini memang ada konsep keyakinan akan Allah dan relasi-Nya dengan ciptaan. Allah disebut sebagai Du’a Ngga’e. Konsep ini memiliki kemiripan dengan konsep yang ada dalam Gereja Katolik. Allah dilihat sebagai pencipta, penyelenggara, serta pemberi kesuburan tanah dan pertumbuhan alam ciptaan.