Abstract
Sejalan dengan posisi geografis Asia Tenggara yang strategis untuk rute perdagangan, Asia Tenggara dijadikan sebagai target operasi pembajakan. Selat Malaka adalah tempat pembajakan paling berbahaya di Asia Tenggara. Terdapat sejumlah tragedi pembajakan yang terjadi setiap tahun, karena selat ini merupakan wilayah sepertiga aktivitas perdagangan dunia dilakukan dan dilalui oleh ribuan kapal setiap tahunnya. Makalah ini ingin menjawab bagaimana kerjasama keamanan maritim ASEAN memerangi pembajakan di Selat Malaka dengan melibatkan proses sosialisasi dan persuasi. Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi kerjasama keamanan maritim ASEAN dalam memerangi pembajakan di Selat Malaka, serta membahas proses lengkap terkait interaksi, mekanisme dan kerangka kerja. Makalah ini juga akan membahas tentang peluang aktor luar di ASEAN, dalam menjalankan kepentingan mereka dalam kerjasama keamanan maritim ASEAN. Makalah ini menggunakan teori sosialisasi dan persuasi yang diprakarsai oleh Johnston Checkel, atau dengan kata lain teori mikro dari teori konstruktivisme untuk menghubungkan kerjasama keamanan maritim ASEAN di Selat Malaka dan prosesnya dalam memerangi pembajakan.