Abstract
Latar Belakang: kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global di setiap negara termasuk di Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan dampak terhadap nilai-nilai sosial dan budaya pada masyarakat. Tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk menyesuaikan dengan perubahan, serta mengelola komflik dan stress tersebut sehingga mengakibatkan banyak orang yang mengalami gangguan jiwa bahkan tidak mampu dalam merawat kebersihan dirinya. Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan ganguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan dalam melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Tujuan: untuk mengidentifikasi kemampuan Tn.A, Tn.M dan Tn.R dalam pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri mandi dan berhias dengan metode indepth interview,observasi, dan dokumentasi. Hasil: Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa Tn.A mampu melakukan perawatan diri sedangkanTn.M dan Tn. R tidak mampu melakukan perawatan diri, hal yang membuat klien tidak mampu melakukan perawatan diri yaitu kurangnya dukungan motivasi dan latihan kemampuan perawatan diri khususnya mandi dan berhias dari orang terdekat dan kurangnya ketersediaan alat dan bahan perawatan diri serta kelemahan dalam melakukan aktivitas sehingga memgakibatkan ketidak mampuan melakukan perawatan diri. Kesimpulan: dukungan dari orang terdekat mampu membuat pasien melakukan perawatan diri sehingga diharapkan pasien bersemangat dan mempunyai motivasi untuk mekakukan perawatan diri dan juga membuat pasien yang mampu dapat mempertahankan kemampuan perawatan dirinya.