The Factors Associated with Consumption Diversity of Toddlers Aged 24-59 Months

Abstract
Latar Belakang: Masa balita merupakan masa yang memerlukan asupan gizi optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan serta mencegah terjadinya masalah gizi. Keragaman konsumsi adalah salah satu indikator yang digunakan untuk menilai kualitas konsumsi dan kebutuhan zat gizi. Kualitas konsumsi secara langsung dapat memengaruhi status gizi balita.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk megidentifikasi keragaman konsumsi balita dan menganalisis faktor yang berhubungan dengan keragaman konsumsi balita usia 24-59 bulan di Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional studi dengan 97 balita usia 24-59 bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2019. Balita dipilih secara acak menggunakan teknik random sampling. Keragaman konsumsi didapatkan dari konsumsi makanan sehari sebelumnya dan dianalisis berdasarkan standar FAO yang terdiri dari 9 kelompok pangan tanpa jumlah konsumsi minimal. Faktor yang berhubungan dengan keragaman konsumsi dianalisis menggunakan model regresi logistik. Jika total skor keragaman konsumsi ≤4 diklasifikasikan sebagai tidak beragam dan >4 beragam.Hasil: Sebanyak 76.3% balita pada penelitian ini mengonsumsi makan yang tidak beragam dan didominasi oleh makanan tinggi energi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keragaman konsumsi balita dengan kejadian stunting. Status pekerjaan ibu (OR:4,63;95%CI:1,1-18,9), jenis kelamin (OR:5,1;95%CI:1,7-15,7), dan pengetahuan gizi ibu (OR:3,4,95%CI1,1-10,3) berhubungan signifikan dengan keragaman konsumsi balita.Kesimpulan: Ibu yang bekerja, balita laki-laki, dan pengetahuan gizi ibu yang kurang secara signifikan menjadi faktor yang berhubungan dengan keragaman konsumsi balita yang rendah.